Masih anget ini, baru gue bikin langsung posting. Wahaa galomax! :')
Awal berkata, hanya ingin melihat saja
Tiada maksud apa-apa
Hanya kebiasaan yang kulakukan
Melihat apa yang ada
Tapi, hal pilu bangkit dari tidurnya
Tidur, terpendam lama
Tapi hidup, belum tiada
Terkejutku melihatnya tanpa sengaja
Apa? Apa yang kurasa?
Seketika, ketidaksengajaan itu membawaku
Membawa ke suatu masa
Masa itu masa yang dulu
Deretan huruf berbaris rapi
Terangkai begitu indah
Kata demi kata ku lalui
Begitukah yang hatimu rasa?
Sesal merajuk dalam asa
Tapi apa guna?
Terlanjur aku melakukannya
Lukai hati, sekejam inikah?
Oh, inginku kata padamu
Tahu kau akan begitu
Tiadalah satupun tega
Padamu yang terluka
Pikirku dulu, hanya seluas setetes hujan
Hanya pikirkan diri bahagia
Mencintanya
Pergi darimu begitu saja
Lebih baik begitu bukan?
Dibanding bertahan dalam rasa telah hilang
Hilang, hilang tak selamanya
Seakan sembunyi, dan kini kembali ada
Tapi apa guna?
Kesempatan kedua tentu berbeda
Tak lagi sama dengan kesempatan pertama
Biar, tak mau lagi buatmu terluka
Begitulah, deretan kata ini
Tiadalah indah, tak sebanding dengan rasamu
Rasa dulu yang baru kupahami
Rasa yang begitu kuat, yang menetap dalam hatimu
Gara-gara stalk blog orang ni, jadi deh puisi beginian. \='D/ Puisi dibales puisi gitu. Wahaha kece seek kek jaman dulu aja :p Tapi dibaca enggakyah? Ah, tau ah gelap sekali. :v Tau ah, abaikan aja curcol gaje gue. :) Yang penting Thanks for visiting FTFL\m/ ♥
Awal berkata, hanya ingin melihat saja
Tiada maksud apa-apa
Hanya kebiasaan yang kulakukan
Melihat apa yang ada
Tapi, hal pilu bangkit dari tidurnya
Tidur, terpendam lama
Tapi hidup, belum tiada
Terkejutku melihatnya tanpa sengaja
Apa? Apa yang kurasa?
Seketika, ketidaksengajaan itu membawaku
Membawa ke suatu masa
Masa itu masa yang dulu
Deretan huruf berbaris rapi
Terangkai begitu indah
Kata demi kata ku lalui
Begitukah yang hatimu rasa?
Sesal merajuk dalam asa
Tapi apa guna?
Terlanjur aku melakukannya
Lukai hati, sekejam inikah?
Oh, inginku kata padamu
Tahu kau akan begitu
Tiadalah satupun tega
Padamu yang terluka
Pikirku dulu, hanya seluas setetes hujan
Hanya pikirkan diri bahagia
Mencintanya
Pergi darimu begitu saja
Lebih baik begitu bukan?
Dibanding bertahan dalam rasa telah hilang
Hilang, hilang tak selamanya
Seakan sembunyi, dan kini kembali ada
Tapi apa guna?
Kesempatan kedua tentu berbeda
Tak lagi sama dengan kesempatan pertama
Biar, tak mau lagi buatmu terluka
Begitulah, deretan kata ini
Tiadalah indah, tak sebanding dengan rasamu
Rasa dulu yang baru kupahami
Rasa yang begitu kuat, yang menetap dalam hatimu
Gara-gara stalk blog orang ni, jadi deh puisi beginian. \='D/ Puisi dibales puisi gitu. Wahaha kece seek kek jaman dulu aja :p Tapi dibaca enggakyah? Ah, tau ah gelap sekali. :v Tau ah, abaikan aja curcol gaje gue. :) Yang penting Thanks for visiting FTFL\m/ ♥
0 komentar:
Posting Komentar